10 Desember 2010

Tentang Masa Depan

Ini adalah sebuah curhat cengeng, ketika aku membayangkan apa yg akan terjadi nanti. Mungkin 2 tahun lagi, tiga tahun lagi, atau Cuma tahun depan. Aku mulai merasa kesepian, yg pasti akan kehilangan saat-saat seperti yg selama ini terlewati. Sekarang aku bergelut dengan semester akhir, dan apa yg menanti di baliknya. Bisa jadi kita berpencar ke 7 penjuru dunia seperti Dragon Ball.

Mungkin kita akan bertemu dengan keadaan yg tidak pernah dibayangkan. Seorang teman laki-laki menggandeng wanita hamil yg ternyata wanita itu juga teman lama. Mungkin kita akan melihat seseorang yg top di layar kaca, yg dulu sering pinjam uang. Apapun.

Sementara aku percaya kita tidak bisa selamanya hidup seperti sekarang. Meminta uang kepada orang tua untuk menghindari beban. Atau yg paling sederhana, hidup suka-suka kita dan merasa cukup diri sendiri untuk dipenuhi. Pada waktunya nanti kita harus meninggalkan itu semua. Meninggalkan teman, keluarga, dan kehidupan.

Mungkin nanti kita akan bertemu tapi saling asing. Mengingat sayup kenangan masa lalu tentang seseorang yg ada di hadapan kita, lalu bilang “iya aku ingat” meskipun tetap tak yakin itu siapa.

Yang paling menjengkelkan, mungkin akan bertemu teman lama dalam acara reuni, dengan membawa foto masa lalu dan memperlihatkan kenangan kumal itu. Kemudian kita akan berkata “ah orang yg pakai baju kuning ini aneh, udah kacamata segede raket, celananya merah, kulitnya gelap pula, udah kayak kaos kaki yg gak dicuci 2 bulan”. Teman kita akan menjawab “itu kan kamu dulu”, kemudian dengan gugup kita sedikit menghibur diri “ta..tapi keren juga ya”. Satu teman yg baik hati pun akan turut menghibur kita “kalau saja waktu itu kamu pakai helm full-face, pasti cakep deh”.

Tidak terbayangkan seberapa jadul kita nanti di mata masa depan. Dulu orang gaul beramai-ramai memakai celana cutbray yg saking lebarnya sampai bisa jadi kandang ayam. Sekarang rasanya Cuma klop buat dangdutan. Kemudian rambut klimis ala Rano Karno, yg sekarang Cuma nempel di dinding, di foto silsilah paling atas.

Orang sekarang menggunakan celana jins yg robek di dengkul. Mungkin besok orang lebih pintar, mungkin semua orang akan memakai helm lutut untuk melindungi otaknya.

Malah aku berpikir, gambar tokoh pada uang kertas bisa jadi “Syekh Puji”. Atau gambar gayus seperti ini


Masa depan itu tanda tanya. Begitu menurut orang yg mengaku pintar. Tapi bagi orang goblok sepertiku, masa depan itu konyol. Karena hanya di masa depan kita bisa menertawakan gaya serius kita yg sekarang. Kalau hari ini kita menertawakan kita yg sekarang, masa iya semua tertawa. Jadi rancu siapa yg ditertawakan siapa yg menertawakan. Lagi pula mana tega kita menertawakan diri sendiri. Semua pasti yakin dirinya tidak cukup aneh untuk ditertawakan. Meskipun kuliah dengan celana cutbray warna kuning dipadu dengan baju polkadot biru muda yg kancingnya dibuka sampai bulu dada terlihat. Karena ketika bercermin dia akan berkata “cool man!”

Generasi yg sekarang adalah generasi yg memimpin di masa depan. Tidak lucu juga sudah 30 tahun menjadi presiden masih mau eksis saja. Mungkin saja presiden kita nanti gaya rambutnya spikey dengan highlight warna orange kemerahan, yg bisa diduga pasti karena kebanyakan main layangan. Dan warna rambut Wapresnya kehijau-hijauan, itu pasti karena lumutan.

Bahkan sepertinya orang dulu lebih canggih dari sekarang. Nenek moyang kita bisa berkomunikasi meskipun dengan jarak ratusan kilometer. Kira-kira operator mana yg sudah berdiri. Tapi sekarang lebih jelas lagi, kita bisa berbicara dengan seseorang yg jaraknya sangat jauh dan seolah-olah dia berhadapan langsung dengan kita. Bagaimana dengan masa depan? Mungkin malah tidak seolah-olah lagi tapi langsung hadir ke hadapan. Jadi waktu ujian Nasional pengawasnya tidak perlu repot-repot meninggalkan hobinya untuk mengawasi ujian. Bisa ngemall sambil mengawasi mungkin.

Pernah membayangkan ada superhero macam Superman di masa depan? Dengan sempak di dalam tentunya, dan rambut yg lurus –mungkin dulu belum ada tukang rebonding. Tapi superhero tidak sesempit apa yg ada di mind-set kita. Tidak melulu berkelahi dengan copet, bajingan, jambret dst. Yg memperjuangkan nasib rakyat kan juga superhero. Mungkin pada waktu sidang mereka mengenakan kostum seperti catwoman. Atau dibentuk kabinet yg masing-masing menterinya memiliki warna kostum sendiri. Kemudian mereka memberantas kejahatan korupsi dengan menembakkan sinar laser yg keluar dari ikat pinggang sambil berteriak “pergilah ke neraka”. Pada suatu saat ada menteri yg tubuhnya seperti doyok. Tiap kali ada pemeriksaan dari polisi dengan membawa anjing pelacak, dia yg selalu menjadi sasaran utama. Anjing mana yg tidak bergairah bertemu dengan tulang, apalagi lihat sosis.

Tapi ingat kawan, kita mungkin menjadi orang-orang seperti itu nanti. Satu pesanku untuk diingat, larilah ke Singapura.

Semakin kesini semakin tipis juga rasa malu manusia. Bahkan urat kemaluannya nyaris putus. Eits, maksudnya urat rasa malu.tidak terbayang kalau yg putus beneran itu. Mungkin nanti orang dengan menutup matanya saja bisa bebas malu meskipun dengan telanjang bulat. Kalau sudah begitu yg mana yg dinamakan kemaluan, semua barangnya saja tidak ada yg membuatnya malu. Direkam dan disebarkan sambil berkata “ih unyuuuu”

Ah tambah ngelantur saja tulisan ini. Terbawa suasana. Yang jelas hari ini hari yg pasti kita rindukan nanti. Semakin yakin bahwa Pertemuan adalah Awal dari Perpisahan. Seperti tukang pos yg datang membawa surat, akan segera pergi dan pulang. Seperti lagu yg kudengarkan saat ini “Float-Pulang”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Kopi Kothok