19 November 2010

Gang Dolly, Empedu dalam Tubuh

Gang Dolly, sebuah kawasan di Surabaya yg orang bilang: tempatnya orang-orang "nakal". Orang munafik bilang mereka adalah sampah masyarakat yg rusak moralnya. Wajar saja anggapan itu melekat dan melabeli penghuni dan pengunjung gang tersebut. Sebagian orang bilang di sana pusatnya jual beli nafsu. Bahkan sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia pernah memberitakan bahwa Gang Dolly merupakan tempat prostitusi terbesar se-Asia Tenggara. Ini bukan prestasi Indonesia yg layak dibanggakan di mata dunia.

Sebenarnya kita tidak pantas mendiskreditkan mereka. Hanya saja kebudayaan kita memang memberikan nilai buruk terhadap prostitusi -mungkin seluruh kebudayaan di dunia-, dan sepertinya semua agama menentang praktek tersebut. Ini memperkuat label buruk pada mereka karena dasar negara kita yg pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa. Semua warga negara diwajibkan beragama, dan agama mengajarkan nilai baik dan buruk.

Tapi perlu diingat, prostitusi adalah salah satu organ kehidupan yg tidak bisa dipisahkan dari tubuh dunia. Ibarat manusia, prostitusi adalah empedunya, sedangkan dunia adalah tubuhnya. Di dalam tubuh ada organ-organ yang lain. Di dalam dunia ada organ masyarakat A, kebudayaan B, dst.

Kita tahu bahwa empedu itu pahit, beracun -karena empedu memproses racun. Jika empedu pecah, maka organ lain akan banyak tertular. Jantung bisa menjadi terkena getah empedu. Sama seperti empedu, prostitusi pun pahit dan beracun. Jika dibubarkan, kekhawatiran besarnya adalah; akan meracuni organ kehidupan yg lain. Karena racun seharusnya diproses di sana. Yg awalnya terpusat di lokalisasi, bisa jadi prakteknya dilakukan di lingkungan kauman, perumahan pejabat, dst. Akan lebih susah didata dan diawasi.

Tulisan ini sebagai manifestasi ketidaksetujuan saya atas penutupan Gang Dolly. Bagi saya itu bukan solusi, karena solusi seharusnya tidak menimbulkan masalah baru. Ingatlah, bahkan sejak jaman Rosul pun bisnis rumah bordir tidak pernah mati. Artinya, prostitusi itu memang organ kehidupan di dalam tubuh dunia. Organ tersebut akan mati bersama-sama dengan matinya dunia.

07 November 2010

Kemanusiaan Manusia dalam Menara Gading

Aku melihat dunia dengan segala air matanya. Berduka, seakan terpuruk di dalam fragmen kehidupan yang tiada henti menyibak rahasia. Kita sedang berdiri di atas imperium dengan satu dikte absolut, dan kita ditugaskan untuk memenangkan scene di bawahnya yang lebih elastis. Aku tahu ini tidak mudah. Aku tahu empatiku tidak cukup membantu -melunakkan duka yang mungkin telah membatu. Sedangkan simpati sebatas stipendiom yang kerdil. Bukannya aku hanya ingin duduk seperti ini, tapi karena aku pun gagal mengalahkan keadaanku sendiri. Seperti harlot menangisi teman yang senasib dengannya. Seperti tukang becak yang ingin pergi haji tapi harus menghidupi keluarganya. Keterbatasan, tugas, kewajiban, hasrat, dan kemanusiaan -semua diterjemahkan dalam imovabel yang sesal.

Tuhan, ringankanlah segala beban di sini dan di luar sana.

01 November 2010

Warung Kopi

Warung kopi adalah tempat ideal bagi semua orang berbagi cerita, utamanya jelata. Gosip jalanan yg kadang terdengar menyakitkan, penuh dendam, cinta, dan segala tawa. Post ini adalah obrolan ala Cepy yg biasa dijumpai di warung kopi. Sekedar ingin berbagi. Penggalan-penggalan monolog dan dialog yg dikemas dengan gaya bahasa Cepy. Sebisa mungkin yg membaca dibuat mengerti retorika yg mana yg ingin disampaikan, dengan tetap mengedepankan esensi tentunya. Selamat menyimak!



  • Aku item dari bawaan dari sono, bukan karena kecelup aspal, jadi susah dipermaks


  • Alasan dia enggan membalas SMS-ku: "malu mas, tulisanku jelek"

  • Setan akhirnya akan berkata: "sudahlah, sekarang manusia pun lebih setan dari kita"

  • Kenapa orang timur dikatakan lebih beretika dari pada orang barat:
    Sempak Superman pun dipakai diluar

  • Tujuan konversi minyak tanah ke gas:
    Menyiapkan mortir untuk menyerang Malaysia

  • Ciri-ciri orang waras: Setiap keluar rumah tidak lupa bawa otak

  • Aku pernah ditampar ketika menjemput teman facebook di terminal, namanya Gadis: "Apakah kamu Gadis?" *plak

  • Murid: Mulai sekarang kita harus membalut lutut kita rapat-rapat
    Guru: Lhoh?
    Murid: Ibu bilang otak kita di dengkul

  • Kenapa saya ditolak produser musik:
    "Muka lo dangdut mas"

  • Nek aku, golek cewek ora usah angel-angel, sing penting pantes diajak buwoh

  • Tips buat temen-temen yg bete liat program TV yg kampungan:
    Begitu programnya main, langsung timpuk pesawat TV anda dengan panci

  • Satu-satunya alasan yg bisa saya jelaskan kenapa saya begitu gemar minum kopi:
    Meskipun tidak lebih manis, setidaknya dia lebih hitam dari saya

  • Saya memang tidak suka hunting di pasar awul-awul/barang bekas/rombengan;
    Takut ditawar orang

  • Komentar orang tua saya ketika saya katakan bahwa saya ingin jadi penyanyi:
    "kentut aja fals mau jadi penyanyi"
    Saya berpikir:
    "sepertinya harus diganti kentut poliponik"

  • Tetangga saya membuatkan 2 kandang untuk 2 kerbaunya. Dia tidak mau ada kumpul kebo di rumahnya

  • Orang berlomba-lomba mencipta lagu untuk meluapkan perasaannya. Bengawan Solo meluapkannya dengan ngiler di Kota Cepu

  • Dari pada menjadi Sepatu Raja, aku lebih memilih menjadi Topi Petani. Meskipun tidak berharga di mata dunia, tapi lebih terhormat esensinya

  • Cah dasare ayu, diwedaki nganggo tepung beras jek ketok ayu ki jane nopo to?

  • Ingat pesan Ibu: "Kalo belanja, sebelum dibayar, dicoba dulu"
    Mendadak jadi pusat perhatian ketika sedang mencoba sempak di kasir

  • Dosen itu membanggakan segelintir mahasiswa yg aktif bertanya, dengan berkomentar pada kami:
    "hey kalian, kuliah diam saja. Contoh ini mereka yg aktif bertanya"
    Jawabku:
    "bahkan pertanyaan mereka pun bisa saya jawab"

  • Memang tidak sepatah kata pun keluar dari mulutku ketika melihatmu makan, hanya berusaha menelan ludah yg saat itu terasa alot

  • Orang bilang aku mirip Justin Bieber. Aku bilang TIDAK! Dia tidak seganteng aku, baru aku tahu tadi setelah ketemu di Warteg

  • Aku protes pada mbak penjual di Warteg:
    "mbak, tehnya kurang panas ah"
    "kurang panas ya mas?" sambil angkat sendal. Baru aku diam sambil meniup-niup gelas

  • "kamu gak laku ya mas?" dia meledek
    Ku jawab: "bukan, aku cuma gak mau pacaran sama cewek yg gak mau sama aku"

  • Dosen: Saudara, dasi saya warnanya apa?
    Jawabku: Merah muda pak
    Bantahnya: bukan, ini pink
    Batinku: WASUW!

  • Selesai salam dalam solat berjamaah, makmum sebelah saya bertanya "kok nunjuknya pake 2 jari tadi?"
    Saya jawab "tadi ada temen yg titip"

  • Kebanggaan orang yg otaknya geser:
    "satu-satunya hal yg gagal kuraih adalah menjadi sukses"

  • Mendadak kangen kamu ketika memandangi selembar uang kertas kembalian beli snack seharga Rp500 yg ku bayar dengan Rp1000

  • Tidak seperti Ibu yg suka ngomel ketika menjumpai acara TV yg kampungan, Ayah lebih jenius: NIMPUK TV PAKE REMOTE

  • Polisi itu meniup peluit kencang-kencang ketika aku semakin BERANI memacu motor setelah melihat warna lampunya MERAH

  • Aku mulai cari tahu tentang harga sewa satpam setelah kamu mengatakan:
    "jaga mulutmu!"


  • Aku masih geli kalau mengingat ekspresi satpam itu ketika bertanya "dari mana mas?"
    Ku jawab "dari keluarga baik-baik pak"

  • Di suatu area bemain
    "Adek, main mandi bola aja sana, jangan roller coaster"
    "Mandi? Adek kan gak bawa handuk, Mah"

  • Dijual: Behel bekas, harga nego

  • Sebagai lelaki aku hampir tidak tahu apa kelebihanku. Bahkan tinggi badan pun kurang.

  • Menjelang hari kurban, saya pikir saya harus menyelamatkan diri: POTONG JENGGOT

  • Kenapa semua serba CINTA sih?
    Kenapa gak RANGGA?

  • Motto apotek itu: Menyediakan Obat yg Tidak Ada di Apotek Lain
    Mbaknya "cari obat apa mas?"
    Kujawab dengan pertanyaan "Obat Ganteng ada?"

  • Andai tinggiku gak kurang dari 161cm, pasti sudah kupacari tu si Luna Maya