26 Juli 2014

Rengginang

Lebaran datang lagi. Seperti bayang-bayang mantan yang tak bosan menghantui. Bukan, bukan saya. Itu kamu. Iya toh?

Memang begitulah sang mantan. Datang tak diundang, pulang ditahan-tahan. Lho, iya?

Terserahlah. Kembali ke topik. Lebaran. Kita sudah mafhum dengan kesamaan-kesamaan lebaran dari tahun ke tahun. Masih di seputar mudik, angpau, dan lain-lain sampai tentang penipuan. Musiman.

Penipuan musiman ini modusnya sama, serupa, mirip, atau bahkan persis. Tapi lucunya kita tertipu lagi dan lagi. Mungkin karena dikerjakan dengan rapi dan profesional, kita jadi terkecoh berulang-ulang.

Apalagi kalau bukan soal Khong Guan isi rengginang. Siapa yang tidak geli jadi korban penipuan ini? Saat berkunjung ke rumah tetangga, ada rupa-rupa toples di meja, termasuk kaleng Khong Guan. Ketika tangan tergoda membuka, glek... SURPRISE... Rengginang!

Tetangga yang super iseng barangkali menyematkan tulisan di dalamnya, "Maaf anda belum beruntung!"

Atau yang lebih usil, malah ditambahkan, "Coba kaleng lain!"

Lalu empunya rumah nyengir sambil berucap, "Minal aidin wal faidzin. Kosong-kosong ya..."

Di rumah berikutnya kita akan lebih berhati-hati. Menebak kira-kira di kaleng mana rengginang berada. Bak main lotre, ini adalah hal yang sungguh mendebarkan. Terlebih jika ada 2 atau lebih kaleng Khong Guan. Kalau asal buka, glek... Alhamdulillah bukan rengginang, isi kaleng itu ternyata keripik pisang.

Begitu seterusnya sampai rumah paling belakang. Kejutan demi kejutan dihadirkan. Bayangkan jika keliling dari ujung kampung ini ke kampung itu. Sudah pasti adrenalin terpacu.

Tapi berbahagialah yang setia menjadi korban penipuan tetangga. Di mana lagi berbagi tawa kalau bukan dengan orang-orang di sekitar kita.

Selamat tipu-menipu.