02 Oktober 2011

Trial And Error

Banyak yang meminta saya, "Cep, ajarin tes kerja dong!" Dan semacam itulah.

Barangkali kamu juga masih ingat dulu tidak banyak orang mau menerima keputusan saya. Waktu itu saya memutuskan untuk menggeser kepribadian saya yang lama menjadi yang baru. Sebenarnya itu bukan baru. Hanya kepribadian lain yang tidak saya gunakan sebagai identitas. Saya berusaha keras menjadikan kepribadian itu identitas baru saya. Dan hasilnya penolakan di sana-sini. Ada yang menganggap "Freak", "Alay", "Lebay", "Salah Gaul", dan sebagainya. Yang jelas komentar-komentar pedas yang cukup membuat hati siapa saja mendidih. Tapi beruntung, saya masih kuat berusaha.

Sekarang, lihatlah sekarang! Mereka datang menggali pelajaran. Akhirnya mereka sadar, dulu itu memang cara saya belajar. Lalu apakah saya berhasil? Dalam beberapa hal iya. Merekapun harus mengakui itu. Mereka memang mengakui. Kalau tidak, buat apa mereka datang. Mereka melihat saya berhasil melewati banyak tes kerja. Paling tidak, 2 perusahaan yang saya lamar telah bersedia menerima saya. Setelah melalui rangkaian tes yang cukup panjang tentu saja. Karena tidak bisa begitu saja lolos tes kerja dengan "asal ikut". Ada banyak kuncinya.

Hidup ini proses. Proses menjadi sempurna. Kabar buruknya, kesempurnaan itu tidak ada. Makhluk manapun takkan pernah sempurna. Ngeh? Kamu, saya, mereka, semuanya hidup. Artinya kita semua sedang berproses. Proses menjadi sempurna. Tapi kita takkan pernah menjadi sempurna. Will never.

Tapi mengapa kita memproses sesuatu yang tidak ada ujungnya?

Pertanyaan yang cerdas! Kita berproses sejauh apapun takkan pernah menemui kesempurnaan. Tapi selama kita hidup, kita akan berproses. Jadi, ada 2 kesimpulan. Pertama, proses itu keniscayaan. Artinya, mau tak mau kita tetap akan berproses dengan sendirinya. Suka tidak suka. Kedua, proses bukan mengantarkan kita pada kesempurnaan meski proses itu untuk menjadi sempurna. Ambiguitas yang menyeramkan. Kita mengejar kesempurnaan sekaligus tahu bahwa pengejaran ini tak berujung. Nah, itu dia. Memang kita berproses untuk tak ada ujung.

Siapa tak tahu Trial And Error. Itulah. Hidup ini trial and error. Percobaan, gagal, percobaan, gagal, dan seterusnya. Hidup ini bukan Doing And Ending.

Sekarang coba kita pertemukan pada satu kesimpulan segaris. Kita hidup ini sedang berproses. Kita berproses untuk menjadi sempurna. Tapi kesempurnaan itu tidak ada. Jadi kita hidup selamanya adalah berproses. Trial and error. Setiap Trial akan bertemu Error. Setiap Error harus kembali Trial. Jadi polanya: Trial-Error-Trial-Error- dan terus seperti itu.

Sekarang saya tanya, apakah kamu telah berproses dengan baik? Jangan tanyakan saya cara tes kerja. Saya hanya melakukan apa yang saya dapat dari Trial And Error kehidupan saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Kopi Kothok