09 April 2010

About Someone Part 3

Humh,
Lagi, salah jatuh cinta? Bukannya menyalahkan cinta hanya karena aku gagal mendapatkannya.
Kurapatkan barisan gigi atas dan bawahku kuat kuat. Tidak tahu apa yg kugigit. Seketika dada sesak. Sepertinya hidungpun bersusah payah menghirup udara dalam dalam. Mata jadi ikut rewel, ingin dipejamkan saja. Mulai terasa didramatisir meski fakta.

Dinafikan? Mungkin saja. Tapi sudahlah, ini akan menjadi pelajaran yg sangat berharga.
Aku baru tahu rasanya, maaf untuk seorang mantan kekasih yg pernah mendapat perlakuan seperti ini dariku. Untuk semua orang orang yg pernah menjadi dukaku, sakitku, tangisku, aku tidak pernah dendam pada kalian. Doaku hanya ingin kalian mendapatkan yg kalian inginkan.

Kamu,
Dengarlah, aku tidak pernah bermain main dengan hatiku. Tidak pernah membual dengan kata kataku. Sudah ku berikan, ku bagikan semuanya, tapi siapa sangka malam ini aku mengetahui semuanya.
Tersirat, tapi sangat nyata yg bisa ku cerna.
Terang saja aku hancur, tapi tidak penting lagi. Kamu memilih ini, dan aku harus menerima. Tuhan pasti akan mengirim bidadari untuk mengobati sakitku, kemudian menemaniku hingga ajal menjemput. Seperti Dia mengirimmu untukku beberapa waktu lalu.
Aku tak ingin terlihat cengeng di hadapmu, meskipun aku harus berjuang keras menahan emosi yg nyaris meledak.

Aku baru benar benar menyadari malam ini, betapa aku sungguh tidak berarti untukmu, tidak pernah kamu kehendaki ada. Begitu mudah kamu membuka pintu yg baru saja kamu tutupkan untukku. Aku hanya akan melihat pintu itu diketuk orang lain kemudian kamu benar benar berlalu dari pandangku. Tanpa kamu tahu sangat pahit kembang senyumku.

Hatimu terlalu jauh dari jangkauku, atau mungkin aku terlalu bodoh karena berusaha menjangkaunya.
Malam ini getar ini sampai pada puncaknya. Rasa sayang yg sangat, yg belum pernah kurasakan padamu sebelumnya.
Tapi ini harus padam segera. Kamu meninggalkanku dan akupun akan beranjak darimu. Inilah yg disebut dengan garis hidup. Sekuat apapun aku berusaha, Dia yg hanya akan menentukan hasilnya. Meski akupun mulai lelah berusaha. Tapi aku percaya takdirMU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Kopi Kothok