03 Maret 2010

Ipung - Prie GS

Hidup Ini Keras Maka Gebuklah!

Begitu sub-title yg disuguhkan pada cover buku 1 ini. Sama sekali tidak menarik hati saya untuk membaca. Bahkan desain covernya pun tidak membuat saya melirik buku ini. Warna hitam dengan warna judul kuning dan sub-title putih, buku apa ini. Ditambah lagi ada kartun wajah jelek dan kumal yg sepertinya gambaran tokoh utama. Jika diamati wajah kartun itu tidak beda jauh dengan foto yg ada di cover belakang, tentang penulis. Bertahun-tahun saya miliki, hanya menjadi properti sebagai pelengkap di rak buku saya. Salah satu buku pemberian Bapak saya. Sampai usang. Entah sejak kapan buku itu ada di rak buku saya. Kalau tidak salah sudah sejak saya kelas 4 SD. Sekitar tahun 1999.

Sampai suatu ketika saya bosan membaca buku-buku yg sudah sangat sering saya baca, sedangkan keterbatasan ketersediaan menjadi kendala saya untuk membaca buku yg baru. Saya mulai menyentuh buku bercover hitam dengan warna huruf judul kuning itu. Saya buka dan saya baca, sekedar iseng. Habis 1 lembar, ternyata sangat tidak puas. Bukan karena kecewa. Tetapi karena sangat penasaran dengan kelanjutannya. Kisah yg menggelitik. Penyampaian cerita yg benar-benar membuat saya terkesan. Jujur saja baru pertama kali ini saya membaca buku seperti ini.

Memberikan pelajaran mental untuk saya. Tokoh utama seorang kere, jelek, kerempeng, tapi angkuh dalam batasan positif. Keangkuhan Ipung yg tertuang dalam buku ini sungguh-sungguh membuat rasa percaya diri saya berpacu. Kesederhanaan yg angkuh tapi sangat berarti.

Gaya bahasa Kang Prie menjadikan saya terus berangan untuk bisa menulis dengan gaya bahasa tak kalah unik dengan beliau. Banyak kalimat-kalimat sinting di sana. Bahkan terkesan ngawur, tapi sarat muatan motivasi. Kita bisa menaklukan dunia asal kita bisa menyikapi dunia dengan tepat. Itu pelajaran berharga yg bisa saya simpulkan. Terima kasih Kang Prie. Sejak itu saya mulai rajin mencari-cari tulisan pendek Kang Prie, berteman di Facebook, dan kadang tertawa melihat statusnya.

Terkadang susah memahami apa yg ingin disampaikan beliau, tapi begitu mengerti, rasanya ingin berdiri dan memberi applause tanda salut.

Prie GS, penulis hebat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Kopi Kothok