19 Agustus 2012

Kolesterol

Hari ini, 19 Agustus 2012, untuk pertama kalinya melewati lebaran jauh dari keluarga. Ada tugas. Selalu saya katakan pada mereka, “Sedang menjalankan misi suci dari Tuhan.” 

Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Borneo Island

Seperti mati rasa. Sedikit haru tapi tak seberapa. Karena memang harus menemukan hal-hal yang menyenangkan untuk meringankan kesedihan. Ya, manusia mana yang tidak sedih harus jauh dari keluarga di hari yang sangat penting. Idul Fitri ini penting sekali. Dalam setahun cuma datang satu kali. Tidak sayang jika terlewatkan? Mana mungkin!

Sebenarnya tidak jauh beda dari lebaran-lebaran sebelumnya. Tetap ada opor ayam di rumah tetangga, jajanan mulai dari kue kering sampai minuman bersoda, anak-anak kecil yang berburu angpau dari pintu ke pintu, pakaian mereka yang serba baru, nyaris persis. Hanya saja, di tahun-tahun sebelumnya saya keliling ke rumah tetangga dan saudara bersama orang tua dan adik-adik saya. Sekarang, tetangganya saja sudah beda. Rombongan berkeliling beda pula. 

Saya sedang anti nonton tivi. Maklum anak rantau. Kami anak rantau sensitif dengan tayangan televisi yang bernuansa lebaran. Tayangan-tayangan itu selalu berhasil menjadikan suasana hati makin berantakan. Teman saya mengaku sempat menangis saat menyimak iklan mie instant di tivi. Nah! 

Ada satu hal lagi yang selalu terjadi setiap tahun. Setiap lebaran. Kolesterol meningkat pesat. Makin menumpuk. Kalau sudah over, persoalan jadi melebar kemana-mana. Hipertensi lah, ini lah, itu lah, bla-bla-bla. Bah! 

Maaf, saya jadi tertarik membicarakan kolesterol. Kolesterol ini kata orang dekat dengan makanan enak, hidup enak, pokoknya yang enak-enak. Kalau perlu, orang susah haram berkolesterol tinggi. Padahal beberapa mengatakan bahwa orang dengan hidup enak tetap bisa kontrol kolesterol asal tidak malas olahraga. Minimal tidak malas bergerak. Intinya tidak malas. Jadi, kolesterol ini identik dengan hidup enak atau hidup malas? 

Lalu, kalau dekat dengan peningkatan kolesterol, apakah lebaran identik dengan meningkatnya orang yang hidup enak atau orang malas? Ah, selamat bermaaf-maafan saja lah. Jangan lupa saling memaafkan dengan kolesterol. Ups… Minal aidin wal faidzin, semua saya maafin. Heheu 

Idul Fitri 1433 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Kopi Kothok