02 Januari 2014

Sate

...telah sampailah kita kepada saat yang berbahagia, dengan selamat sentosa bla-bla-bla...

Begitulah spirit leluhur kita melalui Pembukaan UUD '45. Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan seterusnya. Kemudian alam bekerja untuk kita. Law of attraction. LOA. Karena the spirit carries on, seperti nyanyi Dream Theater.

Siapa sangka teknologi menggenjot perkembangan zaman demikian kencang. Dulu impian para guru bangsa adalah mencetak generasi gemar membaca. Tiada hari tanpa buku. Sampai muntah-muntah pokoknya buku. Katanya buku jendela dunia.

Tapi ternyata buku bukan segalanya. Tak terkira. Internet lebih dari sekedar jendela. Teknologi ini membuka pintu gerbang kemerdekaan lebih lebar lagi. Semua merdeka membaca apa saja. Dan yang penting semua merdeka berkarya.

Berangkat dari sanalah kita menjumpai masa yang lebih hebat lagi. Dimana anak muda tak hanya membaca apa yang ditulis orang tua, tapi juga sebaliknya. Inilah generasi menulis. Setiap tangan, setiap jari, setiap hari, mereka tidak berhenti menulis.

Teknologi terus memanjakan. Mulai dari blog, wall, timeline, sampai BBM. Ruang menulis kian terbuka. Bahkan untuk sekedar menulis status, "ciyus", "miapah", "cemangkah", yang barangkali remeh-temeh di mata kita.

Betapa hal-hal sepele itu tak terduga. Ibarat orang dulu mencampur potongan bawang untuk teman makan sate. Siapa kira bawang melawan karsinogen, pemicu kanker, yang justru keluar dari proses penyatean itu sendiri. Ilmu pengetahuan mengungkapnya belakangan. Orang lebih dulu menggunakan. Jadi wajar jika kedewasaan malah muncul setelah ke-alay-an (anak sekarang bilang), yang kadang sangat singkat siklusnya.

Maka tak heran pula semakin banyak orang dewasa karbitan. Tak butuh waktu lama. Pemikiran mereka mencengangkan. Umur belasan sudah banyak membicarakan rahasia semesta. Menganalisa detil-detil yang semula angker di kalangan anak muda.

Tapi, sejujurnya, saya khawatir. Jika mereka dewasa lebih cepat, mereka akan tua lebih cepat. Peredaran alampun tak lagi lambat. Bisa jadi ini benar-benar mendekati kiamat. Tamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Kopi Kothok