13 November 2013

Ndlodog

Edan. Saya baru saja membaca blog edan. Rasanya seperti saat pertama kali baca tulisan Prie GS. Segar dan gerrrr... Geli.

Manusia seperti mereka perlu dilestarikan. Malah, jika ada yang berkenan, harus dibudidayakan. Pertama, karena mereka pabrik endorfin yang punya segudang bahan baku untuk membuat kita ketawa. Kedua, mereka barang langka. Bukan, bukan barang mereka yang langka. Hush!

Lho jangan remehkan urusan kocok perut ini. Kita sama-sama jenuh nonton sinetron yang isinya melulu soal tangis-menangis. Layar kaca kita terlanjur begitu. Kalaupun ada yang lebih faktual, palingan cuma berita korupsi atau gosip selebriti.

Kita butuh orang-orang humoris yang segar. Eksistensinya perlu kita jaga. Buatkan kandang khusus kalau perlu. Jangan sampai kecolongan. Sebelum diakui negara lain.

Lho, biasanya yang unik-unik kan diklaim punya bangsa lain. Tapi untuk mereka, sepertinya bukan Malaysia yang bakal mengklaim. Mungkin Zimbabwe. Bisa jadi, bisa jadi. Maklum, hampir satu warna. Kira-kira kayak sawo kedalon.

Mereka menulis dengan gaya Njawani, atau kentara logat/dialek/aksen Jawanya. Materinya sangat orisinil dan ndlodog. Ndlodog itu saru. Atau...pokoknya itu. Tapi masih bisa dibawa ke meja makan. Semacam ceplas-ceplos.

Wah, wah... Kudu di-eman. Jangan sampai diculik tetangga.

Iya, lebih baik segera kasih cap di jidatnya "INDONESIA". Karena jika kita lengah sedikit saja, dia bisa lari ke luar negeri. Kalaupun bukan kemauan sendiri, nasibnya bisa kayak Habibi atau Sri Mulyani.

Begitulah. Yang begitu itu berlebihan. Maksud saya bukan pengusiran Habibi yang berlebihan. Tapi imajinasi soal penculikan tadi kurang masuk di akal. Bagaimanapun tampang udik tidak layak lirik. 

Eh tapi, tadi bilang usir-mengusir itu apa? Halah lupakan. Biar tenang dalam damai.
Mengungkit-ungkit masa lalu yang bikin malu itu ndlodog. Makanya, sudah, berhenti ingat-ingat mantan melulu. Mending kalau ingat bisa bikin hepi, nyatanya tiap ingat bawaannya mau minum pewangi. Pewangi itu paling pol buat ketek, jangan diminum.

Edan. Kata Jayabaya, ora edan ora keduman. Yang tidak gila tidak akan dapat bagian. Tapi giliran gila beneran kok malah dimasukkan Rumah Sakit Jiwa. Dasar anak durhaka. Mereka kan tidak sakit. Cuma gila.

Saya turut prihatin. Mari kita doakan Tony Blank and The Gank. Saparatos!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Kopi Kothok