01 Mei 2015

Buruh

Kita memperingati 1 Mei sebagai Hari Buruh. Mayday. Sudah bertahun-tahun begitu. Memperjuangkan kesejahteraan kaum pekerja ini. Mendorong kontribusi buruh dalam pembangunan. Kira-kira, jadilah buruh yang makmur!

Dari sekian pendorong ada kelompok pengutuk kapitalisme. Mereka harus tahu bahwa dalam catatan sejarah buruh justru berjaya di negara kapitalis. Bahkan ketika faktanya pembela kaum buruh yang terdepan adalah komunis.

Jadi apakah yang merayakan Mayday di sini ada dari golongan komunis? Kalaupun ada tolong diam-diam saja. Negara kita punya cerita tidak enak tentang palu-arit.

Persoalan buruh hanyalah salah satu indikasi bahwa ada banyak hal di Indonesia yang mesti mendapat perhatian lebih. Memang semua-mua minta diperhatikan. Karena itulah peran negara.

Termasuk di kalangan anak muda. Kami juga butuh sesuatu yang spesifik dan nyata. Bisa dalam bentuk regulasi atau yang lainnya. Misal saja perlu digagas kebijakan semacam; fakir asmara dan jomblo terlantar dipelihara oleh negara.

Orang boleh menganggap remeh perkara sederhana itu. Tapi sebagai negara yang ber-ketuhanan yang maha esa, sudah sepatutnya aspirasi mulia umat beragama didengar. Coba ingat lagi, ada 2,5% milik kita yang merupakan hak kaum duafa. Orang-orang lemah. Yang berkekurangan. Termasuk mereka yang kurang kasih sayang.

Maka tak berlebihan jika kita minta negara turun tangan, turut memberantas tuna asmara. Kalau perlu paksa institusi penelitian & pengembangan menemukan obat pencahar yang dapat mengatasi pe-de-ka-te tidak lancar. Minimal supaya kaum fakir asmara & jomblo terlantar mengakhiri masa kesepian.

Saya tahu ini memang cenderung ngawur. Tapi, Kisanak, saya tidak main-main tentang betapa mendesaknya keberadaan cinta di masyarakat kita.

Karena dengan cinta, saat unjuk rasa buruh tak perlu menutup jalan. Bayangkan seandainya di ujung jalan sana ada ambulans. Mengangkut korban kecelakaan yang kondisinya gawat, sementara tak bisa lewat.

Juga dengan cinta, pemberi kerja tak perlu didemo baru memperhatikan hak-hak pekerja. Mereka sadar ada mutualisme yang harus dijaga. Agar semua seimbang.

Tidak repot kan? Ya jelas, wong cuma teori.

By the way, kalau ada yang jual obat pencahar untuk mengatasi pe-de-ka-te tidak lancar tolong hubungi saya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Kopi Kothok