02 Mei 2016

Menyembuhkan

"Mari kita diskusikan permasalahan bangsa!"

Saya pernah ada di grup FB dengan tagline seangker itu. Ndakik tenan.

Dulu memang menjadi bagian dari sebuah forum nasional yang isinya mahasiswa se-Indonesia. Mahasiswi juga tentu saja. Kalau tak ada mahasiswi saya tak mungkin di sana.

Sempat ikut nimbrung di Surabaya, Semarang, Salatiga, dan Jogja untuk sekadar sharing. Lumayan jadi punya kawan dari Sabang sampai Merauke - ini supaya kece saja; sebenarnya tak sebanyak itu.

Pokoknya mah keren pisanlah, mendiskusikan permasalahan bangsa.

Sekarang ini beda lagi. Jangankan "mengurusi" negara, persoalan sendiri saja bisa bikin kewalahan. Padahal gemar berceramah. Seolah semua masalah punya solusi mudah. Giliran menghadapi kikuk juga.

Menasihati itu gampang sebab tak ditujukan pada diri sendiri, kira-kira begitu kata seseorang, sebut saja Tuan Wahai. Kini saya tahu persis itu benar. Wahai.

Tapi syukur juga punya rasa humor yang lumayan. Masalah sendiri saja bisa saya tertawakan. I laugh therefore I am (after - corgito ergo sum, Descartes).

Sampai di sini sulit menyangkal kebaikan hati orang-orang yang bersedia membantu orang lain menyembuhkan diri. Komedian yang mengajak tertawa, tak peduli apakah dia sedang ingin tertawa atau tidak. Motivator yang entah apa motivasinya. Musisi, penulis, terapis, escort... Eh, maaf, maaf.

Semoga dilimpahkan berkat atas kemuliaan beliau sekalian.

Kalaupun ada yang tak cukup terbantu oleh mereka, waktu yang akan menyembuhkan. Time heals.

Akhiru kalam wa bilahi taufiq wal hidayah, wa rido wal inayah, wa Siti Badriyah, wal Fahri Hamzah, halah... Mari kita diskusikan permasalahan bangsa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warung Kopi Kothok