Semua akan indah pada
waktunya. Bisa saja, tetapi kasihan si Indah. Jadi rebutan semua orang. Padahal
Puput saja masih jomblo, Fitri juga belum ada yang punya, banyak lah. Cuma,
Fitri memang biasanya kuwalahan kalau sudah masuk lebaran. Karena begitu
ramadan habis, tiap hati maunya kembali fitri.
Ngomong-ngomong soal
keindahan, Kisanak, saya ada cerita menarik. Beberapa waktu lalu saya ke
Karimunjawa. Di sana bertemu orang-orang dari berbagai daerah. Ada yang dari
Semarang, Surabaya, bahkan dari Rusia. Setelah ngobrol ngalor-ngidul, barulah
saya tahu apa yang membuat mereka datang ke kepulauan yang terletak di utara
Jepara, Jawa Tengah ini.
“Di sini indah!” Kata
turis Rusia yang kebetulan bisa berbahasa Indonesia itu. Tasya namanya.
Saya mengamini saja.
Meski sebenarnya dalam hati, “Di sini asin dan pedih di mata!” Karena waktu itu
kami sedang snorkeling di Menjangan Kecil.
Usut punya usut, bule
Rusia ini ternyata sudah cukup lama tinggal di Semarang. Tepatnya di Graha
Estetika, Tembalang. Tapi apakah negara asalnya tidak indah? Kok sampai ke
Indonesia segala. Entahlah, saya belum sempat tanya. Juga belum sempat ke sana.
Well, apapun itu. Tasya
–barangkali- mengidamkan keindahan Indonesia, jadi ya worth it lah buat
jauh-jauh datang ke Nusantara.
Sampean pernah dengar
siklus hidup ikan salmon? Mereka tidak jauh beda dengan Tasya. Di musim
tertentu ikan salmon akan bermigrasi dari laut ke sungai untuk bereproduksi. Seandainya
bisa berbicara, Kisanak, mungkin mereka akan mengatakan, “Hidup ini indah
ketika engkau dapat melanjutkan keturunan!” Jadi, apalagi tujuan migrasi kalau
bukan menuju keindahan?
Atau ambillah contoh
Theodore Roosevelt (TR), presiden Amerika Serikat termuda. Ia dilahirkan di New
York, namun selanjutnya harus banyak berhijrah untuk mengatasi penyakit
degeneratifnya seperti bronkial yang parah. Dari Paris, Italia, Austria,
Jerman, sampai ke Mesir untuk mendapatkan iklim yang lebih bersahabat bagi
tubuhnya. Perjalanan panjang, pergulatan dengan kondisi fisiknya, sebelum akhirnya
Ia kembali ke Amerika Serikat, dan pada usia 42 tahun disumpah sebagai
presiden.
TR bukan seorang
playboy, Kisanak, meskipun telah banyak berganti-ganti. Ia hanya berganti tempat tinggal, bukan
pasangan.
Singkat saja. Banyak
orang menginginkan sesuatu tetapi enggan melangkah. Sederhananya, mustahil bagi
seseorang yang menginginkan ikan tongkol tetapi tidak mau beranjak dari tempat
tidurnya di tengah ladang.
Kalau mau jadi
perenang handal, jangan hidup di gurun. Kalau mau jadi orang lurus, jangan
berkumpul dengan orang bengkok. Kalau bersama A tidak membuat bahagia, kenapa
diteruskan. Kalau bersama B lah yang membuat bahagia, kenapa tidak
diperjuangkan.
Kira-kira begitulah,
Kisanak. Butuh kebesaran hati untuk mengakui, bahwa semua akan pindah pada
waktunya. Move on!
Sudah ah, saya mau nelfon Fitri. Siapa tahu dia masih sendiri.
Sudah ah, saya mau nelfon Fitri. Siapa tahu dia masih sendiri.